Sabtu, 21 September 2013

KIMIA ORGANIK - RHODAMIN B

BAB 1
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Makanan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang terpenting dan juga merupakan faktor yang sangat esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Tetapi betapapun menariknya penampilan, lezat rasanya dan tinggi nilai gizinya, apabila tidak aman dikonsumsi, maka makanan tersebut tidak ada nilainya sama sekali. Salah satu masalah pangan yang masih memerlukan pemecahan yaitu penggunaan bahan tambahan pangan untuk berbagai keperluan. Penggunaan bahan tambahan pangan dilakukan pada industri pengolahan pangan, maupun dalam pembuatan makanan jajanan (street food), yang umumnya dihasilkan oleh industri kecil atau rumah tangga. Makanan jajanan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, baik dari perkotaan maupun pedesaan. Keunggulan dari makanan jajanan adalah murah dan mudah didapat, serta cita rasanya yang cocok dengan selera kebanyakan masyarakat. Meskipun makanan jajanan memiliki keunggulan-keunggulan tersebut, ternyata makanan jajanan juga beresiko terhadap kesehatan karena penanganannya sering tidak higienis, yang memungkinkan makanan jajanan terkontaminasi oleh mikroba beracun maupun penggunaan bahan tambahan pangan yang tidak diizinkan salah satunya adalah pewarna tekstil Rhodamin B.


1.


Dextrometorphan HBr

DAFTAR KELARUTAN

(FI edisi 4, 1995)

Pemerian
:
Hablur hampir putih/serbuk hablur, bau lemah melebur pada suhu lebih kurang 126 disertai peruraian

Kelarutan
:
Agak sukaer larut dalam air, mudah larut dalam etanoldan kloroform, tidak larut dalam eter

Khasiat
:
Antitusiv

Dosis
:
1x = 15-30 mg
1h = 15-120 mg Extra Farmakope Indonesia

2.
Guafenesin

(FI edisi 3, 1979)

Pemerian
:
Serbuk hablur, putih sampai agak keabuan, hampir tidak berbau atau  berbau lemah

Kelarutan
:
Larut dalam air, dalam etanol 95%, koroform, gliserol dan propilenglikol

Khasiat
:
Expectoran

Dosis
:
200-400 mg tiap 4 jam
1x = 200-400 mg
1h = (24:4) x 200-400 mg
     = 6 x 200-400 mg
     = 1200-2400 mg Martindale vol 1 edisi 35 hal 1408

3.
Paracetamol

(FI edisi 3, 1979)

Pemerian
:
Hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit

Kelarutan
:
Larut dalam 70 bagian air, 7 bagian etanol (95%) P, 13 bagian aceton, 40 bagian gliserol P, dan 9 bagian propilenglikol P, larut dalam larutan alkali hidroksia

Khasiat
:
Analgesik, antipiretik

Dosis
:
500-1000 mg tiap 4-6 jam maksimal 4 gram per hari
1x = 500-1000 mg
1h = (24:6)-(24:4) x 500-1000 mg
     = (4-6) x 500-1000 mg
     = 2-6 gram Martindale ed 35, 2007 hal 94

4.
Trimetoprim

(FI edisi 4, 1995)

Pemerian
:
Hablur atau serbuk hablur, putih sampai krem tidak berbau

Kelarutan
:
Sangat sukar larut dalam air, larut dalam benzil alkohol, agak sukar larut dalam kloroform dan metanol, agak sukar larut dalametanol dan aseton, praktis tidak larut dalam eter dan dalam karbon tetraklorida

Khasiat
:
Antibakteri

Dosis
:
Cotrimoksazole
960 mg (Trimetoprim 160mg and Sulfametoksazole 800mg twice daily)
Twice daily
6 minggu – 5 bulan = 120mg
6 bulan – 5 tahun    = 240mg
6 tahun – 12 tahun = 480mg Martindale 232-3

5.
Sulfametoksazole

(FI edisi 4, 1995)

Pemerian
:
Serbuk hablur, putih sampai hampir putih, pratis tidak berbau.

Kelarutan
:
Praktis tidak larut dalam air, dalam eter dan dalam kloroform, mudah larut dalam aseton, dan dalam natrium hidroksida encer, agar sukar larut dalam etanol.

Khasiat
:
Antibakteri

Dosis
:
Cotrimoksazole

6.
Ibuprofen

FI edisi 4, 1995

Pemerian
:
Serbuk hablur, putih hingga hampir putih; berbau khas lemah

Kelarutan
:
Praktis tidak larut dalam air; sangat mudah larut dalam etanol, dalam methanol, dalam aseton dan dalam kloroform, sukar larut dalam etil asetat

Khasiat
:
Anbalgesik antipiretik

Dosis
:
1x = 200-400 mg setiap 4-6 jam
maks 1,2 gram (Anonim, 2009)

7.
Paraffin Liquidum

(FI edisi 3, 1979)

Pemerian
:
Cairan kental, transparan, tidak berfluoresensi, tidak berwarna, hampir tidak berbau, hampir tidak mempunyai rasa

Kelarutan
:
Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P, larut dalam kloroform P dan eter P

Khasiat
:
Laksativa

Dosis
:
Maksimal 1h = 45 ml daily by mouth  Martindale1843-3

8.
Oleum Iecoris

(FI edisi 4, 1995)

Pemerian
:
Cairan minyak, encer, berbau khas, tidak tengik, rasa dan bau seperti ikan

Kelarutan
:
Sukar larut dalam etanol, mudah larut dalam eter, dalam kloroform, dalam karbondisulfida dan dalam etil asetat

Khasiat
:
Sumber vitamin AD

Dosis
:
1x & 1h = 15-30 ml

9.
Menthol

Anonim, 1995

Pemerian
:
Hablur heksagonal atau serbuk hablur, tidak berwarna, biasanya berbentuk jarum, atau massa yang melebur, bau enak seperti minyak permen

Kelarutan 
:
Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam kloroform, dalam eter dan dalam heksana

Khasiat
:
Antiiritan

Konsenterasi
:
Topical Formulation : 0,05 – 10 % (HboExp, )

10.
Camphora

Anonim 1995

Pemerian
:
Hablur, granul atau massa hablur, putih atau tidak berwarna, jernih; bau khas tajam, rasa pedas dan aromatic, menguap perlahan-lahan pada suhu kamar; bobot jenis lebih kurang 0,99

Kelarutan
:
Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam kloroform dan dalam eter, mudah larut dalam karbon disulfide, dalam heksana, dalam minyak lemak dan dalam minyak menguap

Khasiat
:
Antiiritan – karminativa

Konsenterasi
:


11.
Oleum Cajuputi

Anonim 1979

Pemerian
:
Cairan tak berwarna, kuning atau hijau, bau khas aromatik rasa pahit

Kelarutan
:
Larut dalam 2 bag etanol (80%) P, jika disimpan lama kelarutan   berkurang, mudah larut dalam etanol (90%) P

Khasiat
:
Karminativ

12.
Cera Alba

Anonim 1979

Pemerian
:
Zat padat, lapisan tipis bening, putih kekuningan, bau khas lemah

Kelarutan
:
Praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol 95% P dingin, larut dalam kloroform P, dalam eter P hangat, dalam minyak lemak dan dalam minyak atsiri

Khasiat
:
Basis

Konsentrasi 
:
5-10% (HBoExp)

13.
Vaselin Album

Anonim, 1979

Pemerian
:
Massa lunak, lengket , bening, putih.

Kelarutan
:
Praktis tidak larut dalam air, dan dalam etanol 95% P, larut dalam kloroform P, dalam eter P, dan dalam eter minyak tanah P

Khasiat
:
Basis

Konsenterasi
:
10-30% emolient topical cream (HBoExp)

14.
Cera Flava

Anonim 1979

Pemerian
:
Zat padat, coklat kekuningan, bau enak seperti madu, agak rapuh jika dingin, menjadi elastic bila hangat dan bekas patahan buram dan berbutir-butir

Kelarutan
:
Praktis tidak larut dalam air, sukar larut dalam etanol 95% P, larut dalam kloroform P, dalam eter P hangat, dalam minyak lemak dan dalam minyak atsiri

Khasiat
:
Basis

Konsenterasi
:
5-20% (HBoExp)

15.
Asam Saliailat

Anonim 1995

Pemerian
:
Hablur putih; biasanya berbentuk jarum halus atau serbuk hablur halus putih; rasa agak manis, tajam dan stabil di udara. Bentuk sintetis warna putih dan tidak berbau. Jika dibuat dari metilsalisilat alami dapat berwarna kekuningan atau merah jambu dan berbau lemah mirip menthol

Kelarutan
:
Sukar larut dalam air dan dalam benzoate; mudah larut dalam etanol dan dalam eter; larut dalam air mendidih, agak sukar larut dalam kloroform

Khasiat
:
Keratolitikum

Konsenterasi
:


16.
Methyl Salisitat

Anonim 1995

Pemerian
:
Cairan tidak berwarna, kekuningan atau kemerahan, berbau khas dan rasa seperti gandapura. Mendidih antara 219 dan 224o disertai peruraian

Kelarutan
:
Sukar larut dalam air, larut dalam etanol, dan dalam asam asetat glacial

Khasiat
:
Analgesik

Konsenterasi
:


17.
Sulfur Praecipitaum

Anonim 1995

Pemerian
:
Tidak berbau, tidak berasa, serbuk lembek, bebas butiran, kuning keabuan pucatatau kuning kehijauna pucat

Kelarutan
:
Praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut dalam karbondisulfida , sukar larut dalam minyak zaitun P, sangat sukar larut dalam etanol 95% P

Khasiat
:
Antiskabies

Konsenterasi
:


18.
Adeps Lanae

Anonim 1979

Pemerian
:
Zat serupa lemak, liat, lekat, kuning muda, atau kuning pucat, agak tembus cahaya, bau lemah dan khas

Kelarutan
:
Tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol 95% P, mudah larut dalam kloroform P, dan dalam eter P

Khasiat
:
Basis

Konsenterasi
:


19.
PEG 400

Anonim 1995

Pemerian
:
Cairan kental, jernih, tidak berwarna atau praktis tidak berwarna; bau khas lemah; agak higroskopis

Kelarutan
:
Larut dalam air, dalam etanol, dalam aseton, dalam glikol lain dan dalam hidrokarbon aromatic, praktis tridak larut dalam eter dan dalam hidrokarbon alifatik

Khasiat
:
Basis

Konsenterasi
:


20.
PEG 4000

Anonim 1979

Pemerian
:
Serbuk licin putih atau potongan putih kuning gading, praktis tidak berbau tidak berasa

Kelarutan
:
Mudah larut dalam air, dalam etanol (95%) P dalam kloroform P, praktis tidak larut dalam eter P

Khasiat
:
Basis

Konsenterasi
:


21.
Hidrocortison

Anonim 1995

Pemerian
:
Serbuk hablur putih sampai praktis, putih; tidak berbau. Melebur pada suhu lebih kurang 215o disertai peruraian.

Kelarutan
:
Sangat sukar larut dalam air, dalam eter, agak sukar larut dalam aseton, dan dalam etanol; sukar larut dalam kloroform

Khasiat
:
Adrenoglukokortikoidum - antiinflamasi

Konsenterasi
:
100 mg/10 gram (Anonim, 1978)

22.
Emulgide



Pemerian
:


Kelarutan
:


Khasiat
:


Konsenterasi
:


23.
TEA



Pemerian
:
Cairan kental, tidak berwarna hingga kuning pucat, bau lemah mirip ammonia, higroskopis

Kelarutan
:
Mudah larut dalam air dan dalam etanol, larut dalam kloroform

Khasiat
:
Basis-emulgator

Konsenterasi
:
For topical 2-4% (HBoExp)

24.
Propilenglikol



Pemerian
:
Cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas; praktis tidak berbau; menyerap air pada udara lembab

Kelarutan
:
Dapat becampur dengan air, dengan aseton, dan dengan kloroform, larut dalam eter dan dalam beberapa minyak esensial; tetapi tidak dapat bercampur dengan minyak lemak

Khasiat
:
Humectan, pelarut

Konsenterasi
:
Humectant = 15%

25.
Carbophol



Pemerian
:
Serbuk putih, halus; keasam-asaman, sedikit berbau khas. Juga terdapat dalam bentuk granul

Kelarutan
:
Dapat larut dan mengembang dalam air dan gliserin

Khasiat
:
Mulgator

Konsenterasi
:
0,5-2,0% gelling agent (HBoExp,2009)

26.
Gliserol

Anonim 1995

Pemerian
:
Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna, rasa manis, hanya boleh berbau khas lemah (tajam atau tidak enak). Higroskopik; netral terhadap lakmus

Kelarutan
:
Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; tidak larut dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan dalam minyak menguap

Khasiat
:
Pemanis, kosolven, pengawet

Konsenterasi
:
Antimikroba preservative >20% (HBoExp)

27.
Natrium Benzoat

Anonim 1995

Pemerian
:
Granul atau serbuk hablur, putih; tidak berbau atau praktis tidak berbau; stabil diudara

Kelarutan
:
Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol dan lebih mudah larut dalam etanol 90%

Khasiat
:
Pengawet

Konsenterasi
:
0,02-0,5% prev (HBoExp)

28.
CMC Na

Anonim 1995

Pemerian
:
Serbuk atau granul, putih sampai krem, higroskopik

Kelarutan
:
Mudah terdispersi dalam air membentuk larutan koloidal tidak larut dalam etanol, dalam eter, dan dalam pelarut organic lain

Khasiat
:
Suspending angent

Konsenterasi
:
0,25-1,0 % (Handbook of Exp)

29.
Povidon / Kollidon / PvP

Anonim 1979

Pemerian
:
Serbuk puytih atau putih kekuningan, berbau lemah atau tidak berbau, higroskopik

Kelarutan
:
Mudah larut dalam air, dalam etanol (95%) P dan dalam kloroform P, kelarutan tergantung dari bobot molekul rata-rata, praktis tidak larut dalam eter P

Khasiat
:
Suspending agent

Konsenterasi
:
Suspending agent (up to 5 %), tablet binder, diluents, coating agent ( 0,5-5 %)

30.
Nipagin / meth. paraben

Anonim 1979

Pemerian
:
Serbuk hablur halus putih, hampir tidak berbau, tidak mempunyai rasa, kemudian agak membakar diikuti rasa tebal

Kelarutan
:
Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5 bagian etanol (95%) P dan dalam 3 bagian aseton P, mudah larut dalam eter P dan dalam larutan alkali hidroksida, larut dalam 60 bagian gliserol P panas dan dalam 40 bagian minyak nabati panas jika didinginkan larutan tetap jernih

Khasiat
:
Pengawet

Konsenterasi
:
0,015-0,2% (HBoExp)

31.
Etanol



Pemerian
:
Cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah bergerak, bau khas, rasa panas, mudah terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak berasap

Kelarutan
:
Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P, dan dalam eter P

Khasiat
:
Pelarut pengawet

Konsenterasi
:
zat tambahan (5%) (HBoExp)

32.
Sorbitol

Anonim 1995

Pemerian
:
Serbuk granul atau lempengan, higroskopik, warna putih, rasa manis

Kelarutan
:
Sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol, dalam methanol dan dalam asam asetat

Khasiat
:
Pemanis

Konsenterasi
:
25-90%

33.
Span 80





yellow viscous liquid

Konsenterasi
:
Emulsifying agent o/w with concentration 1-10% (Anonim,1994)

34.
Twen 80





Color and from at 25oC : yellow oily liquid

Konsenterasi
:
Emulsifying agent o/w with concentration 1-10% (Anonim,1994)

35.
PGA

Anonim 1995

Pemerian 
:
Serbuk, putih, putih kekuningan, tidak berbau

Kelarutan
:
Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, meninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sedikit dan memberikan cairan seperti mucilage, tidak berwarna atau kekuningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terhadap kertas lakmus biru, praktis tidak larut dalam etanol dan dalam eter

Khasiat
:
Emulgator

Konsenterasi
: